Pages

Standupwrongway Fanfict JKT48 : Scholarship Love (PART4)

Monday 12 May 2014
Setelah muntah di khayalan, gue tiduran sambil berpikir gue make celana terbalik tentang hal yang gue lakukan tadi. Gue masih mikir mau dibawa kemana cinta gue selama ini. Selama disini, udah 2 cewe yang udah jalan bareng gue. Yaitu Shania dan Yuvi.

Shania, orangnya humoris dan nyambung kalau diajak ngomong. Tapi sayang sejuta sayang ternyata Dimas yang ngedapetin dia. Gue udah nyangka dari awal bahwa akan begini jadinya karena setiap ngobrol sama dia pasti ada nama "Dimas" yang selalu diselipkan olehnya. Gue gak kecewa karena dia kayaknya udah nyaman bersama Dimas. Tapi gue galau, walaupun cuma sejam.

Kalau Yuvi ? Ah nanti saja.

Akhirnya gue pun Flashback. Memikirkan kisah cinta yang gue pernah jalani dulu dan kehidupan gue.



Dari SMP, gue udah pernah pacaran. Walaupun cuma sekali. Namanya Viny. Dia first love gue dan sekaligus mantan yang paling singkat berpacaran bersama gue. Yaitu cuma 6 bulan. Dia orangnya perhatian namun cemburuan. Setiap gue ngobrol sama cewe lain dia nanya-nanya kalau cewe itu siapanya gue. Padahal sebenarnya cewe yang tadi itu Emak gue.

Saat itu, Valdy dan Ruly masih jomblo. Ruly berkata bahwa dia dilarang berpacaran sama orang tuanya. Sedangkan Valdy mengaku bahwa dia saat itu masih kaku buat ngobrol sama cewe.

Akhirnya gue diputusin dia karena gue udah jarang ketemu dia lagi. Gue waktu itu lebih sering ngumpul bareng Valdy dan Ruly bermain game online di warnet. Walaupun masih suka ngutang. Setelah diputusin akhirnya gue gak pacaran lagi saat SMP.

Di SMA, Gue sekolah bareng Valdy dan Ruly lagi. Dan tambah satu temen deket baru yaitu Dimas. Dimas ini orangnya pemalu banget namun mukanya sungguh manis kaya bikin kue pake 5 bungkus gula pasir. Sementara muka gue bisa disetarakan sama handuk supir angkot. Tapi di masa inilah gue berpacaran sangat lama. Yaitu 2 tahun dan itu berakhir menyakitkan. Nama pacar gue saat itu adalah Sonia. Dia orangnya baik dan pastinya perhatian tapi gak cemburuan kaya Viny. Saking baiknya dia suka nasehatin gue. Gue merasa bahwa hubungan ini seperti hubungan ibu dan anak. Nasehat mulu yang gue dengar dari dia, tapi dia cantik dan beda dari yang lain.

Saat itu, Valdy dan Ruly masih (saja) jomblo. Ruly berkata bahwa dia masih malas berpacaran karena belum terbiasa. Sedangkan Valdy mengaku bahwa dia selalu ditolak sama gebetannya.

Akhirnya gue ngemutusin dia karena ketahuan selingkuh sama cowo lain. Selingkuh. Bagi gue itu adalah kata yang membuat percintaan menjadi hancur. Hancur berkeping-keping sehingga jika itu disatukan lagi harus mempunyai lem aibon yang sangat rekat. Gue gak tau itu lem apa.

Gue disaat lulus SMA. Gue masuk Universitas Gajah Mada. Sementara Ruly dan Valdy dengan jeniusnya mereka pergi ke Jepang karena mereka mengikuti seleksi Beasiswa yang diselenggarakan oleh Fullbright. Gue sekarang lebih suka baca buku. Gue tertarik mengambil beasiswa ke luar negeri. Namun selalu gagal test wawancara. Akhirnya gue menghubungi Ruly agar dia ngasih tau cara wawancara yang benar. Gue berusaha keras buat ngejar beasiswa buat ngejar si Valdy dan Ruly. Di UGM gue pacaran, sama buku-buku TOEFL dan Kamus Kanji.

Akhirnya Fullbright kembali membuka lowongan beasiswa. Gue langsung mendaftar dan besoknya wawancara. Gue berhasil dan selanjutnya test akhir yaitu kemampuan Bahasa Jepang gue dan tentunya TOEFL gue.

Di test ini, gue dinilai bahwa gue mempunyai kemampuan Bahasa Inggris yang bagus namun masih kaku dalam pelafalan Bahasa Jepang.  Gue emang kaku banget kalau masalah pelafalan bahasa Jepang, belum lancar dan misalnya dilafalkan pasti beda arti tapi di sini Writing gue jago.

Gue pun sukses dengan nilai yang pas dan gue lusanya berangkat ke Jepang.

Setelah sampai di Jepang, gue disambut Ruly dan Valdy dan masih berfikir bahwa "Apakah cinta gue sampai di Jepang ?" Lika-liku perjalanan cinta ini membuat gue pusing, sama kaya kita berjalan naik bis dengan jalur yang berlika-liku. Disini Valdy yang duluan punya pacar lalu disusul Ruly. Sementara gue ? Yang dulunya gue jumawa gara-gara punya pacar sementara mereka gak punya. Namun sekarang keadaan berbalik, mereka yang punya pasangan tapi gue ? gak punya.

Gue udah deket sama Shania namun akhirnya..... Galau..... Walau cuma 3 hari......

Akhirnya sekarang ada yang mencoba mendekati gue dan bukan gue yang mendekati, Yaitu Yuvi. Yuvi ini orangnya pendek namun imutnya bikin orang gak tahan pengen banting nyubit mukanya! Tapi sampai sekarang gue gak tertarik sama Yuvi.

Namun gue udah sedikit tertarik sama Yuvi, dia orangnya baik dan perhatian, sama seperti Sonia namun Yuvi ini beda, Dia kalau jalan poninya suka goyang-goyang. Namun jika ini ditahan terus, kejadian seperti Shania dan Dimas bisa terulang kembali. Gue gak mau buang kesempatan emas ini, gue ambil Handphone dan SMS si Yuvi.

"Besok kita jalan-jalan lagi ya."


No comments:

Post a Comment