Pages

Standupwrongway Fanfict JKT48 : Scholarship Love (Part 2)

Monday 28 April 2014
Kriiing! Kriiing!

Gue tiba-tiba terbangun oleh bunyi itu. Ternyata itu adalah bunyi alarm yang dipasang si Valdy. Ternyata masih jam setengah 5! Gue lantas marah ke si Valdy.

"Dy! gue enak-enak tidur kok dibangunin jam segini sih ?" Kata gue kesel.

"Lu punya agama gak ? Kita mau sholat shubuh berjamaah nih. Gue mau lu jadi imamnya. Hahaha." Kata Valdy.

"Oh, yaudah!" Kata gue yang sebenarnya males.

Setelah sholat, Valdy dan Ruly sibuk bantuin gue membereskan barang yang gue bawa kemarin. Gak kerasa udah jam 6 pagi aja, kita akhirnya bergantian Mandi. Setelah mandi, gue akhirnya latihan Jikoshoukai yaitu perkenalan nanti sebagai mahasiswa baru. Sekolah nanti dimulai pada jam 8.50 dan untungnya gue tinggal jalan kaki karena jarak antara sekolah dan apartemen dekat.



"Ayo daf, Kita kan satu fakultas bareng kita ajah berangkatnya." Kata Ruly.

"Iya daf, nanti lu bakal ketemu Shania deh. hahaha." Kata Valdy.

"Ih apaan sih lu semua, yaudah gue ikut." Gue jadi malu karena ada kata "Shania" yang dilontarkan si Valdy.

Sesampainya di sekolah, gue masuk kelas dan banyak anak-anak yang agak malu-malu berkenalan sama gue. Apakah gue ganteng ? Iya dong. Bel pun berbunyi. Gue disuruh Jikoshoukai dan berhasil. Akhirnya waktu menunjukan pukul 13.00, Akhirnya gue pulang. Gue mencari Ruly sama Valdy karena gue gak tau seluk beluk sekolah. Gue akhirnya bertemu si Valdy lagi berdiri (yang mungkin) menunggu gue.

"Eh Daf, ke Cafe deket sekolah yok ?" Kata Valdy.

"Okee, si Ruly mana ?" Tanya gue melihat anak itu gak ada.

"Dia udah pergi sama Beby." Jawab Valdy.

"Gile, tuh anak." Kata gue.

Gue ikut bukan karena mau, tapi terpaksa karena gue lupa jalan mau ke apartemen. Sesampainya di Kafe ternyata ada cewek-cewek yang kemarin gue liat. Ayana, Shania, dan... Yuvi.

"Eh, Dy, bener ajah gue malu banget ada Shania." Bisik gue.

"Ajak enjoy ajah. Hahaha." Kata Valdy.

"Yuv, kamu kenapa melamun ngeliatin Daffa ?" Kata Ayana.

"Engggg, engga sih, aku cuma mau kenalan hehehe. Hey, Na-namaku Yuvi." Kata Yuvi.

"Aku Daffa, namamu bagus ya. Hehehe." Kata gue ngegombal.

"Ah engga biasa ajah hehehe." Kata Yuvi.

"Ciee langsung ngegombal ajah Daf." Kata Ayana sewot.

"Siapa yang ngegombal, eh bentar ada sms." Gue langsung merogoh saku dan mengambil Handphone, tiba-tiba ada SMS. Itu dari si Valdy, ngapain tuh anak sedeket ini nge-sms. Isinya gini

"Daf, lu sebenernya suka sama Yuvi atau Shania ?" Gue jawab dengan tegas. "Shania."

"Eh Daf, kamu udah punya pacar ?" Tiba-tiba Shania nyanya.

"Hah ?" Gue kaget. "Engga, kenapa emangnya ?" Gue tanya balik.

"Engga, abisnya kamu mainin Handphone mulu." Kaat Shania. Wah dia kayaknya merhatiin gue daritadi, hati gue jadi adem. padahal gue SMSsan sama si Valdy. Handphone gue bergetar lagi, Lagi-lagi dari si Valdy dan langsung gue baca.

"Daf, lanjutin terus." Kata Valdy. 
"Okeee." Gue Bales.

Tiba-tiba Valdy berteriak ke arah seseorang.

"Hoy Dim!" Teriak Valdy. Itu ternyata Dimas, Teman lama gue. Dia langsung datang.

"Heh ada lu Dy, Eh Daf! Wah lu masih hidup ?" Tanya Dimas.

"Engga men, gue make mayat seseorang buat kesini dan sebenarnya gue ini udah mati. YAIYALAH GUE MASIH HIDUP!" Kata gue sewot. Kenapa teman lama gue pada nanya kaya gitu.

"Hahaha, gue becanda. Eh gue nanti ngadain konser jazz. Kalian semua bisa nonton gratis deh." Kata Dimas.

"Widih, yang bener lu Dim ?" Tanya Valdy.

"Iya, ajak temen-temen lu ya." Kata Dimas.

"Oke siap." Kata Valdy.

"Nih tiketnya, Gue duluan ya mau latihan. Daaah!" Kata Dimas sambil memberi 10 tiket VIP. Keren.

"Eh Shan, itu Dimas kenapa gak kamu sapa  ?" Kata Ayana.

"Ah engga, aku malu." Kata Shania. Ini membuat gue agak cemburu sama si Dimas. Kalau bicara kelebihan gue dibanding Dimas jelas kelebihan gue gak ada apa-apanya. Dia Ganteng dan juga jago main musik. Mana ada cewek yang menolak dia.

"Eh Ay, si Ruly sama Beby baru jadian loh!" Kata Valdy yang baru mengecek Handphonenya.

"Wah, Ruly bakalan betah tuh sama Beby soalnya sama-sama suka." Kata Ayana. Tiba-tiba gue jadi tambah  iri karena si Ruly udah dapetin Beby. Gue lantas langsung SMS si Valdy. "Dy, gue minta nomor Shania!" Gue ketik dengan cepat. "Oke daf nih 08xxxxxxxx48." Balas Valdy. "Makasih." Balas gue. Ternyata hari sudah sore menunjukan jam 5. udah 4 jam nongkrong di cafe. Selama 4 jam itu gue cuma bisa main HP dan hanya sedikit berbicara sama Shania. Sementara Valdy doyan amat ngobrol sama Ayana selama 4 jam!

"Eh, aku mau pulang dulu ya. Makasih ya." Kata gue pamit karena gue capek.

"Eh iya udah sore, kamu belum mau pulang Ay?." Kata Valdy.

"Engga, aku nunggu Beby dulu. hati-hati ya. Bye." Kata Ayana.

"Bye." Jawab Valdy.

Gue seneng banget hari ini, dapet nomor Handphone gebetan. Gue lantas langsung pulang, lalu Mandi, Makan, dan Boker. Pas udah jam 9 malam gue SMS si Shania.

"Hai, tau aku gak ?" Kata gue ngesms.
"Hai juga, engga tuh. Emangnya kamu siapa ?" Dia ngebales.
"Aku temennya Valdy." Gue ngebales dengan teka-teki yang gak penting.
"Siapa ? Dimas ?" Bales dia. Lah kenapa Dimas yang diotak dia ? Gue teringat-ingat saat Shania bilang "Ah engga, aku malu."
"Bukan, aku Daffa." Bales gue.
"Oooh Daffa, Kenapa SMS aku daf ?" Tanya Shania.
"Engga mau SMS ajah hehehe :)." Bales gue.
"Eh, besok temenin aku jalan ya!" Kata Shania. Apa gue diajak jalan ? yuhuuuu! Gue gak nolak.
"Okee aku temenin!" Bales gue.
"Eh iya, Udah malem nih. Aku mau tidur nih ngantuk. Kamu tidur juga ya :)" Kata Shania. Wah ini yang buat gue nge-fly seperti melebihi orang yang make Ganja. Gue seneng banget.
"Okee, Oyasuminasai ya!" Kata Gue.

Gak dibales. Gue lantas bingung antara senang dan heran. Senang karena diajak jalan besok dan heran kenapa dia gak bales SMS gue. Gue berpikir negatif karena tadi gue balesnya lama dan dia mugkin udah tidur. hehehe. Gue akhirnya merebahkan diri ke kasur dan bertanya ke si Valdy kenapa Ruly belum pulang. "Ruly tuh masih jalan-jalan sama Beby, jam 11 juga udah pulang." Kata Valdy. Gue langsung memeluk guling dan tidur karena jam setengah 5 gue akan bangun!

Kriiing! Kriiing!

Alarm itu bunyi lagi. Seperti biasa kita Sholat dan lalu nonton TV dan ternyata sebentar lagi musim semi. Ini bulan maret tanggal 18. Berarti tinggal 13 hari lagi. "Wah bentar lagi musim semi, Bunga Sakura pasti tumbuh dengan liar." Kata Valdy. "Iya, pasti romantis banget." Kata Ruly yang baru jadian. Gue jadi iri sama mereka berdua, udah punya pacar sementara gue belum tapi gue udah megang janji Shania buat nemenin dia Jalan.

Pulang sekolah, Gue langsung SMS Shania. Shania bilang dia akan ke Cafe yang kemarin. Ah gue tunggu ajah. 15 menit udah gue tunggu belum datang juga. Akhirnya ada suara hentakan kaki cepat seperti berlari dan ternyata itu Shania. "Maaf ya, kamu udah lama disini ?" Tanya Shania. "Oh Engga lama kok." Gue jawab begitu. Walaupun lama tapi bagi dia itu sebentar. Tapi gue juga kasihan dia udah lari-lari kesini buat jalan sama gue.

Gue diajak Shania ke Dotombori. Tempat yang pertama kali gue jamah di jepang bersama Valdy dan Ruly. Gue ajak Shania ke kedai kemarin dan gue nraktir Shania makanan yang gue cobain pertama kali yaitu Shasimi dan Udon.

"Shan, enak gak ?" Tanya gue.
"Enak kok. Hehehe, Makasih ya." Jawab Shania sambil tersenyum.

Setelah makan kita jalan-jalan menyusuri jalan perkotaan. Tiba-tiba Shania ngomong ke gue.

"Makasih ya daf buat hari ini." Kata Shania.
"Iya hehehe." Kata gue sambil menahan malu.
"Okee aku pulang dulu ya." Kata Shania.
"Mau aku anter ?" Tawar gue.
"Engga, aku bukan paket. hahaha." Gurau Shania.
"Okee hati-hati ya." Kata Gue.
"Okee sama-sama." Jawab Dia.

Gue akhirnya bisa deket sama gebetan gue. Gue punya prinsip bahwa gue gak akan kalah dari Ruly dan Valdy. Gue akhirnya sampai di apartemen. Valdy lagi menonton TV sedangkan Ruly lagi masak. Mereka cepet banget pulangnya.

"Eh, Daf. Kemana ajah lu ?" Tanya Valdy.

"Gue jalan sama Shania." Jawab gue.

"Wah, hebat lu. Terus deketin dia Daf. tapi jangan terlalu posesif." Kata Valdy memberi tahu.

"Okeee." Jawab gue singkat.

"Oy! si Dimas mau dateng ke apartemen kita. Siapin bata sama gear!" Kata Ruly

"Gila ajah lu rul." Kata gue sewot.

"Hehehe. Becanda broo." Seru Ruly sambil merebahkan diri di kasur

"Jam berapa si Dimas kesini ?" Tanya Valdy.

"Bentar lagi juga datang." Jawab Ruly.

Ting! Tong!. Tiba-tiba bel berbunyi.

"Eh, Daf tolong bukain pintu tuh, Kayanya itu si Dimas." Kata Ruly.
"Iya... Iyaaaa.." Kata Gue penuh terpaksa.

Gue ngebuka pintu dan ternyata itu si Dimas.

"Eh lu Dim." Kata Gue. Gue menyuruh Dimas masuk. Dimas mengiyakan.

"Eh, Dim makin ganteng ajah lu." Kata Ruly.

"Lu kaya homo beneran."  Kata Dimas.

"Eh Dim, lu kapan emang konser ?" Tanya Valdy.

"Minggu pertama musim semi, 15 Hari lagi." Jawab Dimas sambil memainkan Gitar kesayangan yang
bercorak bunga.

"Enak banget permainan lu Dim." Kata Gue dengan senang karena teman lama gue berkembangan pesat bermain gitar.

Akhirnya setalah lama ngobrol bersama Dimas akhirnya ia pamit pulang untuk kembali berlatih. "Gue latihan dulu ya." Kata Dimas.

Setelah Dimas pergi, Gue niatnya mau nonton siaran ulang bola bareng Ruly sama Valdy, tapi gue maunya sms si Shania.

"Haai!" Gue memulai percakapan di SMS.
"Haaai juga.." Balas Shania dengan cepat.
"Lagi ngapain ?" Tanya gue.
"Lagi ngebales SMS dari kamu :)" Balas Shania, Gue kembali ngefly melebihi orang yang memakai narkoba.
"Hahaha, Masa sih ?" Tanya gue.
"Iya bener, Kamu sendiri lagi ngapain ?" Balas Shania lagi dan lagi membuat gue ngefly.
"Lagi bales sms kamu juga :))))"
"Aduh hahaha, Eh Daf."
"Apaaa Shan ? :)"
"Si Yuvi nanyain kamu :)"
"Hah ? nanyain apa aja Shan ?"
"Maunya apa ?"
"Iiihh, kan aku ga tau hahaha"
"Hehehe yaudah, dia sebenernya nanyain kamu kok bisa ke Jepang ?"
"Haha iya soalnya aku "Scholarship Hunter" aku nyari beasiswa terus selama 2 tahun buat kuliah di Luar Negeri. Akhirnya aku dapet beasiswa dari Fullbright dan aku milih Jepang kan kebetulan ada Ruly dan Valdy."
"oh gituu, semangat ya. ganbatte! yaudah aku mau tidur dulu ya.. oyasumi daffaa :))))"
"ok shan.. oyasumi juga :)"

Gak ada balasan dari dia, Kayanya dia tidur. Saatnya kembali untuk gue menyusul Valdy dan Ruly menonton siaran ulang bola. Akhirnya setelah lama menonton bola akhirnya gue tertidur.

Kriiing! Kriiing!

Gue langsung terbangun, gue udah terbiasa dengan alarm cempreng itu. Gue langsung ambil air wudhu dan sholat lalu sehabis itu gue langsung ambil remote dan menonton ramalan cuaca dan ternyata hari ini cerah kayanya gue harus ngajak Shania jalan hari ini. Gue langsung SMS dia dan dia pun mengiyakan ajakan gue.

Pulang sekolah gue langsung ketemuan sama Shania. Gue langsung ngajak dia ke tempat mainstream yaitu Namba Parks dan Shania pun setuju. Setelah gue jalan-jalan disitu akhirnya gue ngajak Shania pergi ke Istana Osaka.

Biasanya di Istana Osaka pas musim semi bunga sakura lagi tumbuh dengan brutalnya, gue sih niatnya disitu mau nembak Shania, tapi biar romantis gue nunda nembaknya pas musim semi. Setelah melihat-lihat Istana yang indah ini akhirnya gue dan Shania pulang. Gue anterin dia ke rumah Ayana karena ternyata Shania itu tinggal di Rumah Ayana bersama Beby, dan Yuvi.

"Daf, makasih ya udah nganterin aku. Kamu mau masuk dulu ?" Tanya Shania.

"Oooh engga, aku mau langsung pulang." Kata gue dengan gaya sok keren.

"Yaudah kamu hati-hati ya" Kata Shania sambil tersenyum.

"Iya Shania."

Abis jalan-jalan itu gue senyum-senyum sendiri kaya orang gila. Gue gak bisa berhenti senyum karena hari ini gue seneng banget. Akhirnya gue sampai di apartemen. Namun sekarang di apartemen gak ada siapa-siapa. Padahal jam 6 begini mereka sudah ada di apartemen. Gue akhirnya ambil Handphone dan ngeSMS si Valdy namun ternyata si Valdy udah ngeSMS gue duluan.

"Daf, Gue sama Ruly lagi di rumah Ayana. Tadi gue liat Shania pulang dan nyeritain bahwa lu jalan-jalan sama dia. Dia bilang seneng banget diajak jalan sama lu. Keren dah! Kapan lu tembak dia ?" Kata Valdy panjang lebar. Gue semakin ngefly,

"Wah gitu ? Nanti deh gue tembak dia pas musim semi." Balas gue.

"Oke cepet ya keburu di rebut orang :p" Kata Valdy serius namun nadanya bercanda.

Akhirnya gue mandi. Sambil menunggu Valdy dan Ruly pulang, gue beli makanan di seberang apartemen yaitu McDonalds. Gue makan disitu sambil membayangkan gue berpacaran sama Shania. Tiba-tiba handphone gue bergetar tanda SMS masuk. ternyata itu dari Shania dan gue langsung membukanya.

"Eh, kenapa tadi kamu pulangnya cepet ? Ada Valdy sama Ruly loh tadi disini :)" Kata Shania.
"Aku udah tau kok, tumben ngeSMS duluan :) ?" Balas gue dengan pertanyaan yang akan membuat gue penasaran apa jawabannya.
"Iya, soalnya aku gak ada temen nih. Hehehe. Eh, besok kita ngumpul-ngumpul lagi di Cafe ya."
"Okeee, apapun buat kamu deh :)"
"Iiiiiih Gombal :)"
"Hehehe, engga kok"
"Ah masa ?"
"Iya :)"
"Hmmm... Hehehe, Aku tidur dulu ya udah jam 10 nih."
"Hah udah jam 10 ? yaudah Oyasuminasai Shania :)"
"Oyasuminasai juga Daffa :)"

Udah jam 10, berarti gue disini udah 3 jam cuma buat makan dan mikirin Shania. Gue langsung bergegas ke apartemen dan melihat Ruly dan Valdy sudah pulang. Akhirnya gue langsung tidur. Tidur disaat hati mulai diisi oleh seseorang, seseorang yang kusukai sejak pertama kali ke Jepang, yaitu Shania..

1 comment:

  1. Kringg Kringg bunyi sepeda penjual es krim. Eh jancuk cerita lu kampret semua!!!

    ReplyDelete